Nama : Raditya Putra Rahmanto
NPM : 58414726
Kelas : 1IA22
1) MANUSIA
Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari
partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh
manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik
yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu
fisika), manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan
makhluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang
ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering
disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang
tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut homo -humanus
(filsafat), dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang dapat dijadikan acuan untuk
menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
- Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait yaitu :
a) Jasad : badan kasar manusia yang tampak dari luar, dapat
diraba dan menempati ruang.
b) Hayat: mengandung unsur hidup yang ditandai gerak.
c) Ruh : bimbingan Tuhan yang bekerja secara spiritual yang
memahami kebenaran.
d) Nafs : kesadaran tentang diri sendiri.
- Manusia sebagai suatu kepribadian memiliki 4 unsur, yaitu :
a) Id : merupakan struktur kepribadian yang paling primitive
dan paling tidak tampak. Merupakan
libido murni, atau energy psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional
b) Ego : bagian yang pertama kali dibedakan dengan ID, disebut kepribadian eksekutif karena
peranannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam saluran social yang dapat
dimengerti orang lain
c) Super Ego : kepribadian yang muncul paling akhir sekitar usia
5 tahun. Super ego terbentuk dari lingkungan ekternal. Super ego merupakan
kesatuan standar moral yang diterima ego dari sejumlah agen yang mempunyai
otoritas dalam lingkungan luar diri
2) Hakekat Manusia
a) Makhluk
ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
b) Makhluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Terdiri dari dua hal,yaitu perasaan indrawi dan perasaan rohani. Perasaan
rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya:
1) Perasaan
intelektual.
2) Perasaan
estetis.
3) Perasaan
etis.
4) Perasaan
diri.
5) Perasaan
sosial.
6) Perasaan
religius.
c) Makhluk
biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
d) Makhluk
ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan
martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
3) Kepribadian Bangsa Timur
Francis L.K Hsu, sarjana Amerika keturunan Cina yang
mengkombinasikan dalam dalam dirinya keahlian di dalam ilmu antropologi, ilmu
psikologi, ilmu filsafat dan kesusastraan cina klasik.
Ilmu psikologi yang memang berasal dan timbul dalam
masyarakat Barat, dimana konsep individu itu mengambil tempat yang amat
penting. Biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampaui banyak menekan
kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersendiri.
Untuk menghindari pendekatan terhadap jiwa manusia itu,
hanya sebagai subyek yang terkandung dalam batas individu yang terisolasi, maka
Hsu telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai
makhluk sosial budaya itu mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti
lingkaran-lingkaran konsentris sekitar dan pribadi.
Nomor 7 dan nomor D disebut daerah tak sadar dan sub sadar.
Kedua lingkaran itu berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan
terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang telah terdesak ke dalam.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan (unexpressed
conscious). Lingkaran it terdiri dari pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang
disadari oleh si individu yang bersangkutan,tetapi disimpannya saja di dalam
alam jiwanya sendiri dan tak dinyatakan kepada siapapun juga dalam
lingkungannya. Hal itu disebabkan ada kemungkinan, bahwa :
a) Ia takut
salah dan takut dimarahi orang apabila ia menyatakannya, atau karena ia punya
maksud jahat.
b) Ia
sungkan menyatakannya, atau karena belum yakin bahwa ia akan mendapat respons
dan pengertian yang baik dari sesamanya, atau takut bahwa walaupun diberi
respons, respons itu sebenarnya tak diberikkan dengan hati yang ikhlas atau
juga karena ia takut ditolak mentah-mentah.
c) Ia malu
karena takut ditertawakan, atau karena ada perasaan bersalah yang mendalam.
d) Ia tidak
bisa menemukan kata-kata atau perumusan yang cocok untuk menyatakan gagasan yang
bersangkutan tadi kepada sesamanya.
Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed
conscious). Lingkaran ini di dalam alam jiwa manusia mengandung
pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, dan perasaan-perasaan yang dapat dinyatakan
secara terbuka oleh si individu kepada sesamanya.
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib, mengandung
konsepsi tentang orang-orang, binatang-binatang, atau benda-benda yang oleh si
individu diajak bergaul secara mesra dan karib, yang bisa dipakai sebagai
tempat berlindung dan tempat mencurahkan isi hati apabila ia sedang terkena
tekanan batin atau dikejar-kejar oleh kesedihan dan oleh masalah-masalah hidup
yang menyulitkan.
Nomor 2 disebut lingkungan hubungan berguna, tidak lagi
ditandai oleh sikap sayang dan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan
dari orang, binatang atau benda-benda itu bagi dirinya.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri dari
pikiran dan sikap dalam alam jiwa manusia tentang manusia, benda-benda,
alat-alat, pengetahuan dan adat yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat
sendiri, tetapi yang jarang sekali mempunyai arti dan pengaruh langsung
terhadap kehidupan sehari-hari.
Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar, terdiri dari
pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang
terletak dalam lingkungan nomor 1, hanya bedanya terdiri dari pikiran-pikiran
dan anggapan-anggapan tentang orang dan hal yang terletak di luar masyarakat
dan negara Indonesia, dan ditanggapi oleh individu bersangkutan dengan sikap
masa bodoh.
4) Pengertian Kebudayaan
Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan
bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam
masyarakat ditentukkan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu.
Herkovis memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang
superorganic, karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi
hidup terus.
Dalam sehari-hari istilah kebudayaan sering diartikan sama
dengan kesenian, terutama seni suara dan seni tari.
Kebudayaan dari bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah
yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata
colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi secara umum dapat diartikan sebagai
“segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan
untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala
usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam
lingkungannya.”
E.B.Tylor (1871) mendefinisikan bahwa kebudayaan adalah
kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat dan kemampuan-kemampuan sebagai anggota masyarakat.
Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan
sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah
manifestasi dari cara berpikir.
5) Unsur-Unsur Kebudayaan
Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur
kebudayaan mempunyai empat unsur, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi,
keluarga dan kekuatan politik.
Sedangkan Broinslaw Malinowski mengatakan
unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau
lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.
C.Kluckhohn dalam karyanya berjudul Universal Categories of
Culture mengemukakan ada tujuh kebudayaan universal,yaitu :
1. Sistem Religi (sistem kepercayaan)
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
3. Sistem Pengetahuan
4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian.
6) Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud
yaitu,
1. Kompleks
gagasan, konsep, dan pikiran manusia.
2. Kompleks
aktivitas.
3. Wujud
sebagai benda.
7) Orientasi Nilai Budaya
Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variation in Value
Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara
universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat
hidup manusia (MH)
2. Hakekat
karya manusia (MK)
3. Hakekat
waktu manusia (WM)
4. Hakekat
alam manusia (MA)
5. Hakekat
hubungan manusia (MN)
8) Perubahan Kebudayaan
Terjadinya gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal
:
1. Sebab-sebab
yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
2. Sebab-sebab
perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan
komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru,
khususnya teknologi dan inovasi.
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi
sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola
perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam
sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga
masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma-norma yang
digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera, rasa
keindahan (kesenian), dan bahasa.
9) Kaitan Manusia Dan Kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan
adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan objek yang
dilaksanakan manusia.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini
dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat
dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain, proses
dialektis tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
1.Eksternalisasi,
yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi,
yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3. Internalisasi,
yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia.
SUMBER:
Posting Komentar