Nama: Raditya Putra R
NPM: 58414726
KELAS: 1IA22
1. Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan
supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut
permasalahan masa depan. Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa
harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal
sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli
warisnya.Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan
hidup dan kemampuan masing – masing. Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda,
biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai
harapan yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak
seperti pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak
mungkin didunia ini bila Tuhan berkehandak. Harapan harus berdasarkan
kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan
sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat
terwujud.
Persamaan Harapan dan Cita-Cita
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada
diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan
terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan
cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan
cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar.
Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu :
keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan
cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Contoh-contoh harapan :
– Galih
seorang Mahasiswa Manajemen Gunadarma. ia Rajin Belajar dengan harapan didalam
ujian semester mendapatkan angka yang Baik. Amin
– Hadir
seorang wiraswasta yang rajin. sejak mulai menggarap usahanya ia mempunyai
harapan usahanya menjadi besar dan maju, ia yakin usahanya ia menjadi
kenyataan, karena itu ia berusaha bersungguh-sungguh dengan usahanya.
2. Apa sebab
manusia mempunyai harapan
Ada 2 hal yang menyebabkan seseorang memiliki harapan, yaitu
:
1. Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang
sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau
harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia.
Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat,
kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan
hidup bersama dengan manusia lain.
Dengan kodrat inilah, manusia memiliki harapan.
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan
jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama
dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat
terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan
atau kebutuhan manusia itu adalah :
a. Kelangsungan hidup (survival).
b. Keamaanan (safety).
c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving
and loved).
d. Diakui lingkungan (status).
e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup
maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah
keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
3. Pengertian Doa
Menurut bahasa do’a berasal dari kata “da’a” artinya
memanggil. Sedangkan menurut istilah syara’ do’a berarti “Memohon sesuatu yang
bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan.
DOA adalah sebuah tempat untuk meminta, bersyukur,
berkomunikasi kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam berdoa kita memiliki hak
istimewa untuk berbicara, memohon, kepada yang Mahakuasa. Hendaknya doa di
pelajari dengan baik dan di terapkan dalam sisi kehidupan. Dengan melalui doa
berkatNya bisa mengalir pada kita, dan kita dapat memenangkan segala
problematika yang sedang kita hadapi.
Macam-Macam Doa
Syeikh Abdurrahman bin Sa’diy berkata: “Setiap perintah di
dalam al Qur’an dan larangan berdo’a kepada selain Allah, meliputi do’a masalah
(permintaan) dan do’a ibadah.” 2
Adapun perbedaan antara kedua macam do’a tersebut adalah:
Do’a masalah (permintaan) adalah: Meminta untuk diberikan
manfaat dan dicegah dari kemudharatan, atau sesuatu yang sifatnya permintaan.
Dan ini dibagi menjadi tiga:
a) Permintaan yang ditujukan kepada Allah semata dan ini
(termasuk tauhid dan berpahala. -red. vbaitullah)
b) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah, padahal
dia tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya. Seperti meminta kepada
kuburan, pohon-pohon besar atau tempat-tempat keramat. Dan ini termasuk syirik
dan dosa besar.
c) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah pada
hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa dilakukan, seperti meminta prang lain, yang
masih hidup untuk memindahkan atau membawakan barangnya dan ini hukumnya boleh.
Do’a Ibadah maksudnya Semua bentuk ibadah atau ketaatan yang
diberikan kepada Allah balk lahiriah maupun batiniah, karena pada hakikatnya
semua bentuk ibadah misalnya shalat, puasa, Haji dan sebagainya, tujuan
utamanya adalah untuk mendapatkan ridha Allah dan dijauhkan dari azab-Nya.
Contoh Doa :
1. Do’a
Sebelum Makan
Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtana wa qinaa
‘adzaa-bannaari Bismillahirrahmaaniraahiimi.
Artinya : Ya Allah berkahilah kami dalam rezki yang telah
Engkau limpahkan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Dengan
nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (HR. Ibnu as-Sani)
2. Do’a
Sesudah Makan
Alhamdulillahilladzii ath’amanaa wa saqaanaa wa ja’alanaa
muslimiina.
Artinya : Segala puji bagi Allah Yang telah memberi kami
makan dan minum, serta menjadikan kami muslim. (HR. Abu Daud)
Alhamdulilaahilladzi ath’amanii hadzaa wa razaqaniihi min
ghayri hawlin minnii wa laa quwwatin.
Artinya : Segala puji bagi Allah yang telah memberiku
makanan ini dan melipahkannya kepadaku tanpa daya dan kekuatanku. (HR. Abu
Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
3. Do’a
Sebelum Tidur
Bismikallahhumma ahyaa wa bismika amuutu.
Artinya : Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan dengan
nama-Mu aku mati. (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Do’a Sesudah
Bangun Tidur
Alhamdulillaahil ladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa
ilayhin nusyuuru.
Artinya : Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami
setelah mematikan kami. Kepada-Nya-lah kami akan kembali (HR. Bukhari)
5. Do’a
Terkejut Bangun Dari Tidur
A’uudzu bikalimaatillahit tammaati min ghadhabihi wa min
syarri ‘ibaadihi wa min hamazaatisy syayaathiini wa an yahdhuruuni.
Artinya : Aku berlindung dengan kalimah Allah yang sempurna
dari kemarahan Allah dari kejahatan hamba-hamba-Nya dan dari gangguan setan dan
dari kehadiran mereka (HR. Abu Daud dan Tir-middzi)
6. Do’a
Mimpi Baik
Alhamudlillaahirrabbil ‘alamiin.
Artinya : Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam (HR.
Bukhari)
7. Do’a
Mimpi Tidak Baik
Allaahumma innii a;uudzu bika min ‘amalisy syaythaani, wa
sayyi’aatil ahlaami.
Artinya : Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu
dari perbuatan setan dan dari mimpi-mimpi yang buruk (HR. Ibn as-Sani)
4. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau
meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan
pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena
hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran
pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu
dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan
artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.
-
3 teori kebenaran :
1. Teori
Koherensi atau Konsistensi yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila
pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan
sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori
Korespondensi yaitu suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar
bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu
berkorenponden(berhubungan)dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori
Pragmatis yaitu kebenaran sutu pernyataan diukur dengan kriteria apakah
pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
5. Kepercayaan dan
usaha untuk meningkatkannya
Membedakan 4 kepercayaan :
1. Kepercayaan
pada diri Sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi
manusia. Percaya pada diri sendiri pada Hakekatnya percaya pada Tuhan yang Maha
Esa. Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang,
dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercaya kepadanya.
2. Kepercayaan
Kepada Orang Lain
Percaya pada Orang lain itu dapat Berupa percaya kepada
Saudara, Orang Tua, Guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada Orang Lain itu
sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata
hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya
karena ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu harus dipenuhi,
meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada
orang lain.\
3. Kepercayaan
Kepada Pemerintah
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari
rakyat, dan milik rakyat adalah Negara dan rakyat itu menjelma pada negara.
Sseorang mempunyai arti hanya dalam Masyarakat, dan Negara. Hanya Negara
sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, sehingga kedaulatan mutlak pada Negara.
Satu-satunya yang mempunyai Hak adalah Negara. Manusia perseorangan tidak
mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban. Karena itu jelaslah bagi kita, baik
teori maupun pandangan teokratis atau demokratis negara pemerintah itu benar,
karena Tuhan adalah sumber kebenaran, sehingga wajar jika Manusia sebagai warga
negara percaya kepada negara dan pemerintah.
4. Kepercayaan
kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting,
karena keberadaan Manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh
Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat
menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan Berarti keyakinan akan
kebenaran adanya Tuhan. Oleh Karena itu, jika Manusia ingin memohon pertolongan
kepadanya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.
Usaha manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada
Tuhannya :
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa
percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi
dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
1. Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan
ibadah.
2. Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
3. Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan
jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
4. Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
5. Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan
sebagainya
Studi Kasus :
Manusia mempunyai harapan dan kepercayaan masing-masing.
Dengan adanya harapan manusia jadi mempunyai suatu arti hidup di dunia ini.
Harapan setiap manusia pasti ingin menjadi sukses
dan hidup bahagia. Untuk menjadi sukses dan hidup bahagia
setiap manusia mempunyai jalan yg berbeda untuk mencapai nya ada yg dengan
jalan lurus dan juga ada yang dengan melalui jalan berbelok-belok. Hidup ini
tak selama nya lurus seperti apa yang kita harapkan, ada saja liku-liku dalam
kehidupan. Satu hal lagi, apabila kita mau mewujudkan harapan itu dengan
kenyataan nya kita harus mempunyai rasa suatu kepercayaan di dalam hati kita
karena itu salah satu dasar untuk kita mencapai sukses.
SUMBER :