Nama: Raditya Putra Rahmanto
Kelas: 1IA22
NPM: 58414726
1. Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah. Dalam kamus umum
bahasa Indonesia, WJS Poerwadarminto, gelisah artinya tidak tentram
hatinya,selalu merasa khawatir; tidak dapat tenang dalam hidupnya; cemas. Jadi,
kegelisahan adalah gejala universal, ada pada manusia dimana saja.
Kegelisahan timbul karena perbuatan manusia sendiri atau karena keadaan
dari luar lingkungan manusia sendiri, yang memberi pengaruh psikologis, yang
dapat merugikan dirinya maupun orang lain.
Manusia
suatu saat dalam hidupnya akan mengalami kegelisahan. Tragedy dunia modern
tidak sedikit dapat menyebabkan kegelisahan. Hal ini mungkin akibat kebutuhan
hidup yang meningkat, rasa individualistis dan egoisme, persaingan dalam hidup,
keadaan yang tidak stabil dan seterusnya kegelisahan dalam konteks budaya
dapatkah dikatakan sebagai akibat adanya instik manusia untuk berbudaya, yaitu
sebagai upaya mencari kesempurnaan.
Alasan
mendasar mengapa manusia gelisah ialah karena manusia memiliki hati dan
perasaan. Bentuk kegelisahannya berupa:
a. Keterasingan
b. Kesepian
c. Ketidakpastian
Perasaan
seseorang yang sedang gelisah ialah hatinyatidak tentram, merasa
khawatir,cemas, takut, dsb..
Untuk
mengatasi kegeisahan ini, manusia diperintahkan untuk meningkatkan iman, taqwa
dan amal shaleh. Seperti Firman Allah SWT :
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah, lagi
kikir; apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, tetapi bila mendapat
kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan salat, yang mereka
itu tetap mengerjakan shalatnya dan orang-oran yang dalamhartanya tersedia
bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang (miskin) yang tidak
bisa meminta, ......... (QS. Al-Ma’arij, 70: 18-27).
Perasaan cemas menurut Sigmund Freud ada tiga macam, yaitu:
1. Kecemasan
kenyataan (obyektif)
Contohnya:
Anaknya yang belum pulang, orang tua yang sedang sakit, dsb.
2. Kecemasan
neurotic (saraf)
Kecemasan ini
timbul karena pengamtan tentang bahaya dari naluriah. Menurut S. Freud
kecemasan ini dibagi dalam tiga macam, yaitu:
a. Kecemsan yang
timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang
itu takut akan bayangannya sendiri sehingga menekan dan menguasai ego.
b. Rasa takut
irrasional atau phobia. Rasa takut ini sudah menular, sehingga kadang-kadang
tanpa alas an dan hanya karena pandangan saja. Yang kemudian dilanjutkan dengan
khayalan yang kuat dapat menimbulkan rasa takut.
Contoh :
Orang takut ular, takut binatang berbulu, dsb.
c. Rasa takut
lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya.
Contoh :
- Seorang
yang tak bisa bernyanyi atau bicara didepan umum, maka ia gelisah dan hilang
keseimbangan.
- Penyesuaian
diri dengan lingkungan
3. Kecemasan
moral
Hal ini
muncul dari emosi diri sendiri seperti perasaan iri dan sebagainya.
Contoh :
Datuk meringgi iri melihat kemajuan usaha bagindo sulaiman.
Hatinya selalu gelisah, takut usahanya akan mati, kalah bersaing. Karena itu ia
selalu menyuruh orang agar membakar took Bagindo sulaiman.
2. Sebab-Sebab Orang Gelisah
Sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakikatnya
orang takut akan kehilangan hak-haknya.
Kata ishak, “Hak artinya perintah atau segala ajaran yang
dibawa oleh Nabi dan Al-Qur’an”.
Kalau hak
bersifat abstrak, maka hak dalam Al-Qur’an diberi bobot khusus, karena salah
satu nama Allah SWT adalah Al-Haq.
Seperti dalamAl-Qur’an :
“Kemudian mereka dikembalikan kepada Allah. Tuhan penguasa
yang Haq (QS.Al-Ana’am : 62).
Dan Firman-Nya:
“Sekiranya al-Haq mengikuti hawa nafsu mereka niscaya langit
dan bumi jadi rusak”
Banyak orang berfikir bahwa kegelisahaan, merupakan keadaaan
yang tidak “diinginkan”. Tetapi para ahli jiwa berfikir bahwa kegelisahan
merupakan kondisi hidup manusia, atau sebagai “kawan akrab” yang memberi
stimulus kepada tingkah laku manusia. Kegelisahan yang terhindarkan disebabkan
oleh kompleksitas manusia, lingkungan dimana ia tinggal, dan keterbatasan fisik
dan jiwanya.
Contoh Kegelisahan :
Seseorang yang tidak biasa menyanyi atau bicara didepan
umum, sekonyong-konyong diminta untuk
menyanyi atau berpidato. maka ia
gelisah, gemetar, dan hilang keseimbangan,
sehingga sulit berbicara atau menyanyi.
Mengatasi
kegelisahan ini pertama-tama harus
mulai dari diri kna scndiri,
yaitu kita harus bersikap
tenang. Dengan sikap
tenang kita dapat
berpikir tenang, sehingga
segala kesulitan dapat kita atasi.
Contoh
Dokter yang
menghadapi istri dan anaknya yang sedang
sakit, justru tidak dapat merasa
tenang, karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat berbuat apa-apa bila
menghadapi keluarganya yang
sakit, karena ia
merasa khawatir. Dalam
hal ini dokter itu harus
bersikap seperti menghadapi
pasien yang bukan
keluarganya.
Cara lain yang mungkin juga
baik untuk digunakan dalam mengatasi
kegelisahan atau kecemasan yaitu
dengan memerlukan sedikit pemikiran;
pertama-tarna, kita tanyakan kepada diri
kita sendiri (introspeksi). akibat yang
paling buruk yang bagaimanakah yang
akan kita tanggung atau yang akan
terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila kita dapat
menganalisa akibat yang akan ditimbulkan
olch kecernasan tersebut dan bila kita
tidak dapat mengatasinya, kita dapat
mempersiapkan diri untuk menghadapinya,karena tidak
semua pengalaman di
dunia ini menyenangkan. Yang kedua kita
bersedia menerima akibatnya
dengan rasa tabah
dan senang hati
niscaya kecemasan tersebut akan sima dalam jiwa kita. Dan yang ketiga,
dengan bersama-sama berjalannya waktu kita
dapat mencoba untuk
memperkecil dan mengurangi
keburukan-keburukan akibat timbulnya
kecernasan,dengan demikian kita
akan tidak merasakan lagi adanya
rasa kecemasan / kegelisahan
dalam jiwa.
Untuk mengatasi kegelisahan
yang paling ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan.Kita pasrahkan
nasib kita sepenuhnya
kepada-Nya, kita harus
percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa. Maha Pengasih, Maha penyayang dan
Maha Pengampun.
Keterasingan
berasal dari kata terasing. dan
kata itu adalah dari kata dasar asing.
Kata asing berarti sendiri,
tidak dikenal orang.
sehingga kata terasing
berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan
dari yang lain.
atau terpencil. Jadi kata keterasingan
berarti hal-hal yang berkenaan
dengan tersisihkan dari pergaulan,terpencil atau terpisah
dari yang lain.
Terasing atau keterasingan
adalah bagian hidup
manusia. Sebentar atau
lama orang pemah mengalami
hidup dalarn keterasingan,
sudah tentu dengan
sebab dan kadar
yang berbeda satu sarna lain.
Yang menyebabkan
orang berada dalam keterasingan
itu ialah perilakunya yang tidak
dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang,
sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam
masyarakat.
Perilaku yang tidak
dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan
itu selalu menimbulkan keonaran
dalam masyarakat, sifatnya
bertentangan dengan atau
menyentuh nilai-nilai
kemanusiaan. Hal itu akan
merugikan harta, nama baik,
martabat, harga diri orang
lain. Karena itu orang yang berbuat
itu dibenci oleh masyarakat dan
berada dalam keterasingan. Perbuatan itu
misalnya mencuri, memperkosa,
mengganggu istri orang, menghina orang,
sombong.
Ayat Al-Quran Tentang Keterasingan
Surat Al-Quran tentang keterasingan yaitu surat Al-Imran
ayat 19, pada ayat ini dijelaskan jika ada yang kafir terhadap ayat-ayat
Al-quran maka Allah akan menghisabnya, dimana surat Al-Imran ayat 19 yang
artinya :
“ Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah
Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah
datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara
mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah
sangat cepat hisab-Nya “.
5. Kesepian
Kesepian berasal dari
kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang. tidak berteman. Setiap
orang pemah mengalami kesepian, karena kesepian
bagian hidup manusia,
lama rasa sepi itu
bergantung kepada mental
orang dan kasus penyebabnya.
Sebab-sebab
terjadinya kesepian:
Bermacam-macam
penyebab teIjadinya kespian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti
itu orang tidak mau
diganggu, ia lebih senang dalam
keadaan sepi, tidak suka bergaul,
dan sebagainya. la lebih
senang hidup sendiri.
Contoh :
Pangeran Sidharta
meninggalkan istana, tempat kemewahan, keramaian dan ketidakpastian. Karena
frustasi menyaksikan
kontradiksi keadaan istana dengan
keadaan luar istana yang penuh
penderitaan, maka ia meninggalkan istana pergi ke tempat yang
sepi, mencari hakekat hidup.
Bila kita
perhatikan sepintas lalu
keterasingan dan kesepian
itu serupa tetapi
tidak sarna, namun ada hubungannya. Beda antara keduanya
hanya terletak pada sebab akibat.
Jadi kesepian itu
akibat dari keterasingan.
Keterasingan akibat sikap
sombong. angkuh, kaku, keras kepala,
sehingga dijauhi ternan-ternan sepergaulan. Karena ternan-ternan menjauhi, maka
orang yang bersikap sombong itu hidup terasing. terpencil dari keramaian hidup
sehingga kesepian.
Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja
menjauhi pergaulan ramai, kebalikan dengan
orang yang bersikap
sombong. Orang yang
bersikap rendah diri,
pemalu, minder. merasa dirinya kurang berharga dibanding orang lain. maka orang itu
lebih suka menyendiri. Karena
menyendiri itu akibatnya
kesepian.
6. Ketidak Pastian
Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak
menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang
jelas. Ketidak pastian
artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan,
tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul
yangjelas. ltu semua adalah akibat
pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidakkonsentrasian disebabkan
oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
Ketidakpastian
tentang lulus atau
tidak dalam ujian
sarjana yang sudah lama ditunggu-tunggu
membuat orang gelisah.lulus atau tidak lulus ujian sarjana akan
menentukan status atau karir seseorang
dalam hidupnya.
Ketidakpastian ini akan
merugikan. karena status dari
karir itu terancam.Karena ketidakpastian itu status
yang telah ditetapkan oleh atasan menjadi hilang,
berhubung ada orang lain yang lebih dulu memenuhinya.
SEBAB-SEBAB TERJADI
KETIDAKPASTIAN
Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir
secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu
menerima rangsang-rangsang lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh
rangsang-rangsang barn. Kalau toh ia dapat berpikir baik akan memakan waktu
yang cukup lama dan sukar. Mereka menampakkan tanda-tandaobsesi, phobia,
delusi, gerakan-gerakan gemetar,kehilangan pengertian,kehilangan kemampuan
untuk menangkap sesuatu.
Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah :
1. Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran
atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak
menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu
berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
Contoh:
Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat terpikir
olehnya ada kawannya yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu tidak hilang,
tetapi justru menjadi-jadi. Apalagi setelah ia merugi.
2. Phobia
lalah rasa ketakutan yang tak terkendali,tidak normal,
kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3. Kompulasi
lalah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah
dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang
serupa berkali-kali.
Contoh:
a.Keinginan untuk mengambil barang (mencuri), padahal barang
itu tak bermanfaat baginya, dan andaikan ingin membeli, mampu juga dia
(kleptomania)
b.Keinginan minum minuman keras. Orang itu bukan pemabuk,
tetapi bila dilanda pikiran atau perasaan kecewa keinginan minumnya tak dapat
dibendung.
4. Histeria
lalah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental,
kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu
menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
Contoh:
Ketika Ibu Bakri sedang melayani anaknya makan, datang
orang-orang mengetuk pintu, mengucap salam. OIjawabnya dan keluarlah ia. Di
luar, kagetlah ia melihat orang banyak
mengusung jenazah yang ditutupi kain. Ibu itu langsung bertanya
siapa itu ? .. itu kan
bukan Kang Bakri
!” semua orang yang
ditanya diam. Akhimya
dia berteriak histeris lalu pingsan
(film orang-orang laut)
5. Delusi
Menunjukkan
pikiran yang tidak
beres, karena berdasarkan
suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak
ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman. Delusi ini ada tiga macam, yaitu
:
a. Delusi
persekusi : menganggap keadaan
sekitamya jelek. Seseorang
yang mengalami delusi persekusi
tidak mau mengenal tetangga
kiri kanan karena menganggap
jelek.
b. Delusi
keagungan : menganggap dirinya
orang penting dan
besar. Orang seperti
itu biasanya gila honnat Menganggap
orang-orang disekitamya sebagai
orang-orang tidak penting. Akhimya
semua orang menjauhi
juga.
c. Delusi melancholis
: merasa dirinya bersalah,
hina, dan berdosa.
Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau
dikenal dengan nama delirium trements, hilangnya kesadaran dan menyebabkan
otot-otot tak terkuasa lagi.
Contoh:
Pak Joyo orang
kampung pada suatu hari dipanggil ke
pengadilan untuk diminta
kesaksiannya. Tetapi karena takutnya, ia gemetar, keringat dingin
mengucur, ditanya ini itu
tak bisa menjawab, mulutnya
gemetar. Akhimya jaksa
tak memperoleh kesaksian
apa-apa darinya.
6. Halusinasi.
Khayalan yang terjadi
tanpa rangsangan pancaindera. Dengan
sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi. Halusinasi
buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius.
Kadang-kadang karena halusinai orang
merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan timbulnya
halusinasi dorongan-dorongan itu
menemukan sasarannya. Ini nampak
dalam perbuatan perbuatan
penderita. ( penderita
itu dapat menyadari perbuatan
itu, tetapi tidak dapat menahan
rangsang khayalan sendiri)
7. Keadaan Emosi
Dalam keadaan
tenentu seseorang sangat
berpengaruh oleh emosinya.
lni nampak pada keseluruhan pribadinya:
gangguan pada nafsu makan,
pusing-pusing, muka merah, nadi cepat,
keringat, tekanan darah
tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau
terlalu gembira dengan gerakan lari-larian, nyanyian,
ketawa atau berbicara. Sikap
ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak bemafsu, tidak
bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu
bahasa, tennenung, menyendiri.
Contoh:
Dalam liburan, seperti biasa Samsulbahri pulang ke kampungnya,dan biasa pula setiap
pulangnya Samsul bennain ke rumah Nurbaya, bekas pacamya. Kedatangan Samsul di rumah Nurbaya ialah untuk mengulang
cintanya. Pada saat itu terketahuilah Samsulbahri oleh Datuk
Maringgih, suami Nurbaya.
Melihat itu Samsul bahkan menghamtam
si tua bangka itu. Siti Nurbaya
menjerit histeris. Jeritan itu
terdengar oleh ayah Nurbaya; ayah Nurbaya
keluar melihat kejadian
itu gemetar, jatuh
terus meninggal ( Siti Nurbaya, Marah Rusli )
Untuk dapat menyembuhkan keadaan ini tergantung kepada
mental Si Penderita. Andai kata penyebabnya sudah diketahui, kemungkinan juga
tidak dapat sembuh. Bila hal ituterjadi, maka jalan yang paling baik untuk
penderita ialah diajak atau pergi sendiri kepsikolog.
Bila penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah,
yaitu dipertemukan denganorang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa
dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi.
Usaha dalam mengatasi ketidakpastian adalah :
1. Untuk dapat
menyembuhkan keadaan itu tergantung kepada mental penderita. Andaikata penyebab
sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi,
maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke
psikolog.
2. Bila
penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan
orang yang dirindukan.
3. Phobia atau
jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi.
4. Orang yang
bersikap sombong atau angkuh,bila mengalami musibah baru berkurang
kesombongannya, tetapi mungkin tidak. Andaikata mereka sadar, kesembuhan itu
adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan adalah masyarakat sekitarnya
dan dirinya sendiri.
Ayat-Ayat alQuran:
Berikut ini pernyataan Al-Quran tentang mengatasi
ketidakpastian atau keragun dalam contoh keraguan terhadap kitab suci Al-Quran
yaitu :
Al-Baqarah (2) : 23
وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ
مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُواْ
بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ وَادْعُواْ
شُهَدَاءكُم مِّن دُونِ اللّهِ
إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
” Dan jika kamu (tetap) dalam
keraguan tentang Al Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad),
buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur’an itu dan ajaklah
penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar .
SUMBER:
Posting Komentar